20/11/13
07/11/13
A. Pengertian
Cloud Computing
Komputasi
awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi
komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan
(cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan
di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer
tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari
infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi
di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan
(as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di
dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya,
atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet
Computing" Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara
permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer
pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet,
notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan
lain-lain."
Cloud
computing pada
dasarnya adalah menggunakan Internet-based
service untuk mensupport business process. Kata-kata “Cloud”
sendiri merujuk kepada simbol awan yangdi
dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet
cloud ).
Wikipedia
mendefinisikan cloud computing
sebagai “komputasi berbasis Internet, ketika banyak server digunakan bersama
untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dandata pada komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama
seperti jaringan listrik”.
Gartner
mendefinisikannya sebagai “sebuah
cara komputasi ketika layanan berbasis TIyang
mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan
menggunakan teknologi Internet.”
Forester
mendefinisikannya
sebagai “standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak, platform aplikasi, atau
infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi Internetdengan cara swalayan dan
bayar-per-pemakaian.”Agar lebih mudah
membayangkan skema Cloud Computing, silahkan lihat ilustrasi berikut.
B. Sejarah
Cloud Computing
Konsep
awal Cloud Computing muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh John McCarthy
yang berkata “komputasi suatu hari nanti akan menjadi sebuah utilitas umum” ide
dari cloud computing sendiri bermula dari kebutuhan untuk membagikan data untuk
semua orang di seluruh dunia. Mohamed J.C.R Licklider, pencetus ide ini,
menginginkan semua orang untuk dapat mengakses apa saja di mana saja. Dengan
munculnya grid computing, cloud computing melalui internet menjadi realitas.
Cloud
computing adalah sebuah mekanisme dimana kemampuan teknologi informasi
disediakan bukan sebagai produk, melainkan sebagai layanan berbasis internet
yang memungkinkan kita “meenyewa” sumber daya teknologi informasi (software,
processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan
sesuai kebutuhan kita dan membayar yang digunakan oleh kita saja.
Cloud
computing merupakan evolusi dari vrtualization,service oriented architecture,
autonomic dan utily computing. Cara kerja dari cloud computing bersifat
transparan, sehingga end-user tidak perlu pengetahuan, control akan, teknologi
insfratuktur dari cloud computing untuk dapat menggunakannya dalam
menyelesaikan tugas-tugas mereka .merka hanya perlu tahu bagaimana cara
mengaksesnya.
C. Keunggulan Cloud Computing
Uraian
mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat dalam penggunaan Cloud
Computing. Namun, secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud
Computing antara lain: (1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah
minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih
terfokus pada aspek fungsionalitasnya, (2) Bagi application developer, layanan
PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga
meningkatkan produktivitas, (3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri
TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan
teknologi informasi, (4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini
merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS
ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet, (5) Integrasi
aplikasi dengan berbagai perangkat. Keunggulan lainnya adalah :
1. Tanpa Investasi
Awal
Dengan
cloud computing, kita dapat
menggunakan sebuah layanan tanpa investasiyang signifikan di awal. Ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis
pemula(startup). Mungkin
di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna.Kemudian
meningkat menjadi 10 pengguna.Tanpa model cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware
yang cukup untuk sekian tahun ke depan.
Dengan cloud computing, kita
cukupmembayar sesuai yang kita butuhkan.
2. Mengubah CAPEX
menjadi OPEX
Tanpa
cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di awal,sehingga
kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau CAPEX). Sedangkan dengan cloud computing, kita dapat melakukan pengeluaranoperasional
(Operational Expenditure, atau OPEX). Jadi,
sama persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika
kita cukup membayar bulanan sesuai
pemakaian. Hal ini akan sangat membantu perusahaan secara keuangan.
3. Lentur dan
Mudah Dikembangkan
Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat
memanfaatkan TI sesuaikebutuhan.
Perhatikan Gambar di bawah untuk melihat beberapa skenario kebutuhan bisnis.
Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar-datar saja. Dalam skenario “Predictable Bursting”, ada
periode di mana penggunaan TImeningkat
tajam. Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource (HR) yang padaakhir
bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji karyawan. Untuk skenario “Growing Fast”, bisnis meningkat dengan
pesat sehingga kapasitas TI jugaharus mengikuti.Contoh skenario “Unpredictable Bursting” adalah ketika sebuah website berita mendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita menarik. Skenario
“On and Off” adalah penggunaan TI
yang tidak berkelanjutan. Misalnya, sebuah layanan pelaporan pajak, yang
hanya digunakan di waktu-waktu tertentu setiap tahun.
Dengan
cloud computing, karena sifatnya yang
lentur dan mudah dikembangkan(elastic
and scalable), maka kapasitas
dapat ditingkatkan pada saat dibutuhkan,dengan biaya penggunaan sesuai
pemakaian.
4. Fokus pada
Bisnis, bukan TI
Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus
pada bisnis utama perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI.
Hal ini dapatdilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan
bukan olehkita sendiri. Misalnya, melakukan patching,
security update, upgrade hardware,upgrade software, maintenance, dan lain-lain. Apabila kita memiliki tim TI, maka tim tersebut
dapat fokus pada layanan TI yang spesifik untuk bisnis kita, sedangkan hal-hal
umum sudah ditangani oleh penyedialayanan.
D. Kekurangan
Cloud Computing
Merujuk kepada (Robbins, 2009),
resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing
ini antara lain: (1) service level, artinya kemungkinan service
performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud
provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
(2) privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses
oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama, (3) compliance,
yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider
terhadap regulasi yang diterapkan oleh user, (4) data ownership mengacu
pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
(5) data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar
cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user
melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.
Beberapa pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud Computing adalah:
- Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada
provider
-
Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
-
Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider
-
Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
-
Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar
-
Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
-
Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
-
Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.
E. Sistem
Security Cloud Computing
Sebelum layanan Cloud computing
menjadi begitu diinginkan, pelanggan harus merasa aman dengan informasi yang
mereka transfer. Pada jurnal tersebut dijelaskan model pertama yang menjelaskan
(model privasi) dengan mengimplementasikan secara ekonomi efisien metode
sedangkan intrusi CP sistem deteksi memfokuskan upaya lebih terhadap pencegahan
serangan. Ketika merancang sebuah skema keamanan untuk layanan Cloud computing,
ada yang mendasari dilema dimana keamanan tidak bisa datang pada biaya aspek
yang diinginkan seperti kecepatan data atau keterjangkauan. untuk mengatasi
dilema ini, beberapa skema keamanan seperti sistem Reputasi Dirichlet
memungkinkan pengguna untuk mengontrol tingkat keamanan yang besar.
Tabel Kelebihan dari strategi
keamanan Cloud computing
Privacy
|
Menyediakan enkripsi yang sangat kuat dari informasi
|
Model
|
Pengguna dapat dengan mudah menyesuaikan parameter keamanan mereka
|
Menyediakan metode yang terorganisir yang dapat diimplementasikan dengan
mudah
|
|
CP Intrusion
|
Melindungi terhadap berbagai skema intrusi
|
Detection
|
Memberikan pencegahan yang sangat baik dari serangan
|
Dirichlet
|
Menyediakan sistem canggih checks and balances
|
Reputation
|
Menghindari kemampuan bagi penyerang untuk beradaptasi
|
Menyediakan banyak kontrol pengguna
|
|
Anonymous
|
Paling cocok untuk jarak kecil, sehingga pengguna baik tersembunyi dari
penyerang
|
Bonus Point
|
Hadiah Kredit memberikan insentif bagi pengguna untuk berpartisipasi
|
Network
|
Menyediakan kebingungan penyerang
|
Slicing
|
Menghemat bandwidth jaringan
|
kecepatan data yang cepat mudah dicapai
|
Tabel Kekurangan dari
strategi keamanan Cloud computing
Privacy
|
Kesalahan dan bug yang sulit untuk menemukan dan memperbaiki
|
Model
|
Layanan dapat menjadi macet dengan mengalihkan informasi
|
Sistem hanya preventif, sehingga tidak melindungi terhadap penyerang
agresif
|
|
CP Intrusion
|
Harus diperbarui sering membingungkan penyerang
|
Detection
|
Mei keliru mendeteksi dan menghentikan tidak mengganggu informasi
|
Dirichlet
|
Mengandalkan strategi rumit yang sulit untuk menerapkan
|
Reputation
|
Pengguna kepercayaan hasil kerentanan terhadap pelanggan menipu
|
Kinerja adalah semata-mata tergantung pada partisipasi pengguna
|
|
Anonymous
|
Data kecepatan secara drastis dikurangi
|
Bonus Point
|
Memberikan perlindungan intrusi kecil
|
Network
|
Karena struktur relay, perlindungan tidak dapat diandalkan
|
Slicing
|
Dapat menjadi mahal jika diimplementasikan dalam jaringan yang besar
|
Cloud
Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di
server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client)
termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer
tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain. keuntungan Cloud
Computing antara lain: (1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah
minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih
terfokus pada aspek fungsionalitasnya, (2) Bagi application developer, layanan
PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga
meningkatkan produktivitas, (3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri
TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan
teknologi informasi, (4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini
merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS
ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet, (5) Integrasi
aplikasi dengan berbagai perangkat. Beberapa pertimbangan lain yang menjadi
resiko Cloud Computing adalah:
- Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada
provider
-
Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
-
Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider
-
Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
-
Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar
-
Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
-
Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
-
Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.
Langganan:
Postingan (Atom)